Tata Cara Menulis Dialog
Dialog adalah percakapan antar tokoh dalam cerita novel. Kehadirannya membuat karya tersebut hidup, tanpanya karya tersebut akan mati karena kita akan bosan membaca narasi yang panjang layaknya sejarah.
Bukannya sok pintar atau apa-apa, saya membuat dokumen ini untuk membenarkan naskah kalian yang masih salah atau bingung tentang tata cara penulisan dialog yang baik dan benar.
Langsung saja ke topik utama, di sini saya akan menjelaskan bagaimana penulisan dialog yang benar:
1. Dialog menggunakan koma sebelum petik terakhir.
Contoh salah:
- "Nia, dia ada di sana," Kata Karin.
- "Bogor itu lumayan jauh juga", kata Udin.
Contoh benar:
- "Bogor itu lumayan jauh juga," kata Udin.
- Lihat perbedaannya:
-Di contoh satu, setelah petik akhir, gunakan huruf kecil untuk mengawali sebuah dialog tag.
-Dan di contoh dua, penempatak petik akhir dan komanya terbalik.
2. Dialog menggunakan titik sebelum petik terakhir.
Contoh salah:
- "Tak salah lagi." matanya kini menoleh sinis pada wanita di sebelahnya.
- "Dia sangat beruntung memiliki Rias." seto tak henti-hentinya merenung.
Contoh benar:
- "Tak salah lagi." Matanya kini menoleh sinis pada wanita di sebelahnya.
- "Dia sangat beruntung memiliki Rias." Seto tak henti-hentinya merenung.
- Lihat perbedaannya:
- Di contoh satu, setelah petik akhir, gunakanlah huruf kapital untuk memulai judul baru.
- Di contoh dua, setelah petik akhir, gunakanlah huruf kapital juga untuk memulai judul baru saat menyebutkan nama, jabatan, gelar, dll.
3. Dialog menggunakan tanda tanya sebelum petik akhir.
Contoh salah:
- "Apa kau ingin menikahiku, Yudha?" Tanya Nami.
- "Kapankah hujan deras ini akan segera reda?" rian mulai bosan dengan semua ini.
- "Meteor itu akan jatuh hari ini?", tanya Arika.
Contoh benar:
- "Apa kau ingin menikahiku, Yudha?" tanya Nami. [Tentu saja, Nami! TENTU SAJA!!!]
- "Kapankah hujan deras ini akan segera reda?" Rian mulai bosan dengan semua ini.
- "Meteor itu akan jatuh hari ini?" tanya Arika.
- Lihat perbedaannya:
- Di contoh satu, setelah petik akhir, gunakan huruf kecil untuk memulai dialog tagnya.
- Di contoh dua, setelah petik akhir, gunakanlah huruf kapil jika menyebutkan nama, jabatan, gelar, dll.
- Di contoh tiga, jika memakai tanda tanya, tak perlu lagi menggunakan tanda koma, bunuh saja tanda komanya, masukkan dia ke loker Davy Jones!
4. Dialog menggunakan tanda seru sebelum petik akhir.
Contoh salah:
- "Aku tak pernah melakukan itu!" Teriak Harry.
- "Liontin itu sangat mahal!" chika tampak marah.
- "Tara itu orang jahat!", Joe mencoba menjelaskan.
Contoh benar:
- "Aku tak pernah melakukan itu!" teriak Harry.
- "Liontin itu sangat mahal!" Chika tampak marah.
- "Tara itu orang jahat!" Joe mencoba menjelaskan.
- Lihat perbedaannya:
- Di contoh satu, setelah petih akhir, jika itu dialog tag, gunakan huruf kecil untuk memulainya.
- Di contoh dua, setelah petik akhir, gunakanlah huruf kapital jika menyebut nama, jabatan, gelar, dll.
- Di contoh tiga, jika memakai tanda seru, tak perlu lagi menggunakan tanda koma, bunuh saja tanda komanya, masukkan dia ke black hole!
5. Dialog yang terputus.
Contoh salah:
- "Dia... Orang yang baik."
- "Tanteku ... amat kejam terhadapku!"
- "Umm... glenn itu tak pernah mandi."
Contoh benar:
- "Dia... orang yang baik."
- "Tanteku... amat kejam terhadapku!"
- "Umm... Glenn itu tak pernah mandi."
- Lihat perbedaannya:
- Di contoh satu, setelah titik-titik, gunakanlah huruf kecil jika bukan menyebutkan nama orang, jabatan, gelar, dll.
- Di contoh dua, sebaiknya titik-titik tidak di pisah dengan kalimat pertamanya.
- Di contoh tiga, setelah titik-titik, gunakanlah huruf kapital jika menyebutkan nama orang, jabatan, gelar, dll.
6. Dialog sambungan.
Contoh salah:
-"Aku," matanya sayu, "Tidak akan mati!"
Contoh benar:
- "Aku," matanya sayu, "tidak akan mati!"
- Lihat perbedaannya:
- Saat melanjutkan dialog, gunakanlah huruf kecil, terkecuali untuk menyebutkan nama, jabatan, gelar, dll.
7. Dalam menyapa.
Contoh salah:
- "Dia itu pria mesum kan?"
- "Wah itu manusia setengah alien!"
- "Aku yakin, Belanda akan menjuarai Piala Dunia 2014! Iya kan nak?"
Contoh benar:
- "Dia itu pria mesum, kan?"
- "Wah, itu manusia setengah alien!"
- "Aku yakin, Belanda akan menjuarai Piala Dunia 2014! Iya kan, Nak?"
- Lihat perbedaannya:
- Di contoh satu, gunakan tanda koma sebelum menyebutkan sapaan.
- Di contoh dua, jika sapaannya berada di awal, taruh koma setelah sapaan tersebut.
- Di contoh tiga, koma pada sapaan terlihat banyak. Jika menyebutkan nama atau panggilan pengganti nama, nama tersebut harus diawali dengan huruf kapital. Contoh-contohnya sepertii: Bu, Pak, Paman, Bibi, Bro, dll.
8. Dialog yang awalnya berbicara dalam hati lalu dilanjutkan berbicara langsung.
Contoh benar:
- Tapi, Rio tak bersalah. Batinnya. "Hei, tunggu! Kita masih belum tahu siapa pelakunya!" bela Martin pada temannya.
Nah, setelah kalian membaca postingan ini, silahkan lihat dan bandingkan dengan naskah kalian sekarang.
Sudah benar atau masih salah? :)
Sekian dari saya, jika ada kesalahan atau pertanyaan silahkan komentar di kolom komentar. Kritik dan saran kalian sangat membantu kami yang masih dalam tahap belajar.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Terima kasih. ini sangat membantu.
BalasHapusthx nice info
HapusTerima kasih. Informasinya sangat membantu.
BalasHapusBisa tolong cantumkan sumber yang kakak gunakan? Jika hanya pengamatan, naskah mana saja yang menjadi objek pengamatan? Terima kasih
BalasHapusGOOD, THANK YOU
BalasHapusWah, bermanfaat banget, Kak! Maksih uda mau share pengetahuan
BalasHapusHi! Mau nanya, nih.
BalasHapusKalau mau nulis sebutan nama di dalam narasi, hrs pakai huruf kapital gak?
Contoh : Ketika mas Angga akan pergi, ia...
Itu sebutan 'mas' nya pakai huruf kapital apa gak ya?
Trims.
Di contoh no 7 kan udah ada Say, hehe
HapusMasih salah banyak pake banget!
BalasHapusMakasih banyak ini membantu aku banget,naskahku memang perlu direvisi total. Thank's
Makasih infonya bermanfaat
BalasHapusTrima kasih. Ini sangat membantu.
BalasHapusTrima kasih. Ini sangat membantu.
BalasHapusMau tanya gan.
BalasHapusKalo buat tag dialog tapi pake bahas gaul (zaman sekarang) itu harus diitalic ga ya?
Katanya, kalo kita menggunakan kata yg ga ada di kbbi harus dimiringkan.
Hehe, mohon dibantu yah? ^^
Mau tanya gan.
BalasHapusKalo buat tag dialog tapi pake bahas gaul (zaman sekarang) itu harus diitalic ga ya?
Katanya, kalo kita menggunakan kata yg ga ada di kbbi harus dimiringkan.
Hehe, mohon dibantu yah? ^^
Thanks, Mas.. Sangat membantu. Hehe
BalasHapusTapi boleh tanya nggak? Kenapa tanda titik - titik harus disatukan dengan kata sebelumnya? Sedangkan di blog sebelah katanya harus dispasi? :D Mohon jawabannya ya,
Sangat bermanfaat👍
BalasHapusSyukurlah bermanfaat
BalasHapusWahh Luar Biasa, Terima kasih atas Infonya, semoga jadi amal jariyah
BalasHapusMakasih ya, ini sangat membantu
BalasHapusTerimakasih, sangat membantu
BalasHapusMakasih banyak 🙏
BalasHapusmenambah pengetahuan sekali kak makasih yah
BalasHapusberita terkini palestina
Thanks, penjelasan diatas Lebih mudah di mengerti...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTy, sangat membantu :-D
BalasHapusTerim kasih banyak kak, 5sangat membantu
BalasHapusPermisi saya mau tanya..
BalasHapusKalau yang dialog dalam hati hurufnya cuma dimiringin aja?
Bukankah penggunaan elipsis (titik tiga) itu selalu diberi spasi? Sebelum dan sesudah😑
BalasHapusContoh: "Jadi ... begitulah ceritanya."
Akan tetapi jika melanjutkan dialog sebelumnya, harus menggunakan koma
Contoh: ",... begitulah ceritanya."
Nomor 5 bagian dialog yang terputus itu kurang tepat karena elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
BalasHapusWah, ini sangat bermanfaat buat para author pemula... Terimakasih...
BalasHapusLumayan membantu untuk penulis pemula. Terima kasih. Saya izon save artikelnya ya.
BalasHapus