Selamat datang di blog kepenulisan. Silakan menimba ilmu di sini dan jangan copy-paste.

"Keep writing and play your imagination" Yudha Pasca

Join Us On : LightNovel.ID


Senin, 13 Juli 2015

Tips Menulis Novel Horor






Apa yang kalian bayangkan jika mendengar atau membaca kata "horor"?
Mambayangkan hantu? Iblis? Atau mantan? Ah, sudahlah.
Horor dalam novel adalah sebuah genre yang menimbulkan rasa takut pada pembaca. Jika novel berlabel horormu malah garing, ya berarti kamu gagal membuat genre ini dan harus terus berusaha agar mereka yang membaca merasa ketakutan setengah mati.

Berikut tips menulis novel horor ala saya:

1). Ide
Pokok awal menulis sudah pasti mempunyai ide. Ide di sini mengacu pada hal-hal yang sangat menyeramkan. Ide bisa kita dapat dari pengalaman pribadi, pengalaman teman atau orang sekitar, cerita rakyat, atau dari manapun.

Sederhananya, kita ambil ide pokok dari sebuah tempat, misal yang ada di sekitar kalian, seperti; sumur angker, gudang, sekolah, rumah sakit, hotel, motel, dll. Atau juga benda, seperti; boneka, piano, batu nisan, dll. Atau juga cerita masyarakat, seperti; kucing hitam, wanita yang mati tak wajar, kepala melayang setiap malam, dll. Terserah!

Ide lainnya bisa kamu dapatkan dari membaca novel/cerpen, video games, menonton film. Semua yang berbau horor. Perlu diingat: Janganlah menjiplak sesuatu yang kamu baca dan lihat.

2). Kerangka Cerita
Buatlah event-event yang akan kalian mainkan. Kejadian dan jalan cerita yang kalian mainkan nanti janganlah terlalu mainstream, atau terlalu biasa. Boleh saja, asal kalian dapat mengolahnya dan menjadi sebuah karya fantastis, tergantung bagaimana kalian mengkomposisikannya.

Buatlah kerangka dari awal hingga akhir. Pisahkan opening, event I, event II, event III , event ...,  dan ending.

Dalam genre horor, buatlah opening yang membuat satu tanda tanya di benak pembaca, lalu kemudian timbul tanda tanya lainnya. Buatlah pembaca bingung dan berpikir bagaimana itu bisa terjadi.

Di event I, taruh sebuah kejadian yang cukup penting. Kejadian ini akan berangsur sampai karakter yang kamu ciptakan menuai tanda tanya dan meluapkan emosi. Bisa dibilang, "mimpi buruk pertama".

Di event II, taruh kejadian yang lebih mengerikan, atau kematian. Ciptakan misteri atas kejadian atau kematian tersebut. Karaktermu akan mulai waspada terhadap ancaman berikutnya dari sang antagonis di sini.

Di event III, si antagonis mulai terlihat. Uraikan bagaimana bentuk dan rupanya, buat ia seperti telah mengalami rasa sakit yang amat dalam dan melampiaskan ke tokoh protagonismu.

Event lainnya...

Ending, terserah mau bagaimana.

3). Membuat Karakter
Settinglah karakter novelmu dengan berbagai sifat, terlebih di genre horor ini. Si cewek bagaimana, si cowok bagaimana. Penakut, pemberani, pemabuk, pintar, pemakai narkoba, dll. Rangkailah karaktermu sedemikian cocok dengan latar cerita dan unsur cerita yang kamu pakai.

4). Antagonis
Hantu, kita ambil contoh sebagai antagonis. Ia harus cukup menyeramkan saat kamu mendreskipsikannya pada pembaca. Misal si hantu ini menyimpan dendam masa lalu yang tak terbalas, sehingga arwahnya tak tenang di alam sana dan mengganggu manusia. Kamu harus pintar memainkan karakter hantu ini seperti seorang psikopat; buru dan bunuh. Ia haus darah dan ingin tumbal manusia setiap harinya.

Karakter si hantu adalah wayang utama yang menebar teror ke karakter protagonis, jadi kamu harus lihai "menyiksa" karakter yang kamu buat. Kamu juga harus paham dengan rasa sakit yang dialami si hantu, lalu tuang ke dalam kertas sehingga para pembaca juga dapat merasakan apa yang si hantu rasakan.

Tebarlah teror ke karakter protagonismu hingga mereka menderita, teriak meminta tolong, lalu mati mengenaskan. *eh, itu terserah kalian yang menentukan bagaimana cara mereka mati :p

5). Riset
Kalau ingin membuat yang berdasarkan kisah nyata, tentu kamu butuh sebuah riset. Riset bisa kamu dapatkan dari masyarakat yang tinggal di sekitar tempat yang kamu akan jadikan sebuah latar cerita. Kalau kamu tak bisa ke sana, atau tak punya dana untuk ke sana, Google adalah sahabat rumah paling ramah :))

Riset yang detail adalah riset yang sempurna, karena kamu memperoleh banyak data yang akan kamu butuhkan untuk melengkapi puzzle cerita.

Jika kamu membuat cerita yang berdasarkan imajinasi, itu juga butuh riset. Misal, latar yang kamu pakai adalah hotel, kamu harus tahu bangunan hotel itu seperti apa, sih. Kamu harus tahu dari lantai basement sampai lantai atasnya itu rupanya seperti apa.

6). Unsur
Hati-hati jika memainkan dan memasukkan sebuah unsur ke dalam sebuah novel, jangan sampai kamu ter-counter attack sendiri. Ada unsur ilmu ghaib, ajaran sesat, ritual pemanggilan roh, netherworld, dll.

Unsur yang kamu mainkan harus kamu riset dahulu dari akar hingga pucuknya. KELOGISAN ADALAH SEGALANYA. Kalau unsur yang kamu pakai nyeleneh, kamu pasti akan dikomentari pedas oleh pembaca ceritamu.

7). Mengatur Ketegangan
Horor tanpa tegang bukan horor namanya. Ibarat menonton film horor, sound effect akan menunjukkan ketegangan dan kita akan menunggu sesuatu yang muncul dari balik dinding. Tapi, adakah yang muncul di sana? Kadang ya, kadang juga tidak. Kadang kamu takut, kadang juga tidak. Itulah ketegangan di mana jantung akan berdegup lebih cepat.

Horor adalah tentang ketakutan, ketegangan, kejutan, tragedi, teror, dan kematian.

8). Plot Twist
Cerita jika sudah ketahuan, matilah ceritamu. Untuk itu, jika cerita yang kamu buat pasti sudah ketahuan jalannya, buat saja sebuah plot yang membuat mereka terkejut. Ciptakan plot twist yang bahkan mereka tak pernah sadari dari awal.

Kunci dari membuat cerita plot twist adalah "ciptakan karakter yang akan kamu buat sebagai kambing hitam".

9). Gaya Menulis
Menurut saya, jangan terlalu detail. Sederhana, tapi berisi. Tujuannya agar pembaca mengimajinasikan sendiri ketakutan yang kamu suguhkan. Jika terlalu detail, itu telalu memaksakan si pembaca untuk berimajinasi. Terserah kamu juga, sih :))

10). Waktu
Lebih nyaman menulis di siang atau malam hari? Apalagi horor, mungkin di malam hari, kan?
Menulis horor lebih terasa jika di malam hari, apalagi jika di ruangan yang tertutup. Kamu akan merasa tertekan dengan atmosfir yang ada. Kamu merasa tak sendiri, padahal kamu sedang sendiri. Kamu merasa dilihati, padahal tak ada sepasang mata di sana.

Jadi, dia siapa?

11). Pemilihan Kata/Mengolah Diksi
Horor, sudah pasti seram. Rangkailah kata menjadi gothic dan mistik agar novelmu dicap horor oleh mereka. Perlu diingat, jangan sembarang dalam memilih kata untuk novel bergenre horor. Tips dari saya; perbanyak membaca novel bergenre horor dan curi ilmunya.

Carilah kata-kata yang terkesan sadis, jangan terlalu halus dalam menyampaikan sebuah derita.

12). Ending
Sudah membuat kerangka cerita? Pasti sudah punya rencana untuk mengakhiri penderitaan si karakter, dong?

13). Editing
Kamu baca ulang lagi novelmu. Sekarang pakailah sudut pandang kamu sebagai pembaca. Jika novelmu tidak seram, coba suruh temanmu untuk membacanya. Jika masih tidak seram, edit lagi.

Banyak novel yang memang idenya seram, tapi diksinya tidak seram. Camkan itu.
Ubahlah gaya menulis dan juga pemilihan diksimu.

14). Poin lainnya...
Inti dari horor adalah membuat mereka, para pembaca takut. Buatlah karakter yang kalian mainkan menderita, atau mati secara misterius, atau mati secara menjijikan, atau mati secara mengenaskan. Tuangkan nuansa mistik ke dalam ceritamu, tak perlu banyak, tapi tak sedikit.

Seperti kabut yang menyelimuti, naskahmu TAK BOLEH ditebak bagaimana karaktermu mati dan akhir jalan ceritamu ketahuan.

Sekian.

Semoga artikel ini membantu kamu dalam membuat novel horor.
Share jika artikel ini bermanfaat :)


10 komentar:

  1. Sangat bermanfaat bang Tipsnya :) Novel horror sedang meradang emang di indonesia :)

    BalasHapus
  2. maaf mau tanya,, kalo memberi judul novel dgn bahasa inggris tp isi novelnya berbahasa indonesia,, apakah itu boleh??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semuanya tergantung pihak penerbit mau bagaimana. Namun, alangkah lebih baik kalau judulnya menggunakan bahasa indonesia agar terkesan berbobot dan tidak terlalu nge-pop

      Hapus
  3. keren gan idenya! Perlu dicoba nih!!! :D

    BalasHapus
  4. Aku kan umur 14 tahun, bisa gak bikin novel horor nya yang di atas 14 tahun?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa kok bang, coba beli novel horror fantasteen, liat di halaman belakang nya. Nanti ada langkah langkah nya

      Hapus
  5. Kalau anak seusia 11 tahun atau 6 sd apa bisa menulis horror seperti ini?

    BalasHapus
  6. DOWNLOAD SEKARANG JUGA, NONTON FILM DRAMA KOREA DI SMARTPHONE ANDA, DOWNLOAD SEKARANG JUGA APLIKASI MYDRAKOR DI GOOGLEPLAY SECARA GRATIS, DRAMA TERBARU DAN TERLENGKAP.

    https://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main

    https://www.inflixer.com/

    BalasHapus