Selamat datang di blog kepenulisan. Silakan menimba ilmu di sini dan jangan copy-paste.

"Keep writing and play your imagination" Yudha Pasca

Join Us On : LightNovel.ID


Sabtu, 30 Mei 2015

Mengembangkan Karakter Fiksi








Sudah banyak jalan buntu yang ditemui para penulis untuk mengembangkan karakternya ingin bagaimana. Ada yang baik, tapi kadang jahat dan juga pendendam, dan nama karakter itu Fatimah. Kan nggak pantes sifat dan namanya.


Ada juga yang judes, dingin, dicampur ceria, dan anehnya, dia juga manja. WTF!!!

Kendala kayak begini memang udah nggak aneh, kadang pusing menaruh si A mau kayak gimana
, lalu B kayak gimana. Belum lagi kamu akan memainkan puluhan karakter dalam satu cerita, dan itu membuatmu sedikit rumit untuk menanamkan sifat khas pada karakter.



Di bawah ini ada beberapa tips mengembangkan dan menanamkan sifat karakter fiksimu:

1). Ambil Dari Diri Sendiri Dan Sekitar
Kamu centil, genit, dan cerewet. Itu udah satu paket untuk karakter "pengejar cinta" yang sedari dulu ditolak oleh sang pujaan hati. Tiga sifat itu akan membuat pembaca greget dan gemes dengan karakter kamu. Dan jangan fatal juga menamakan karaktermu, misal yang cocok; Jessica, Ratna, Tika.

Temanmu tukang tidur, perusuh, dan suka bercanda. Tiga karakter itu sudah cocok untuk karakter "biang kerok" dalam cerita. Kembangkan karaktermu sedemikian rupa agar pembaca merasa terhibur atas kerusuhan yang karaktermu lakukan di dalam cerita. 

Minimal ambil 3 karaktermu atau juga dari temanmu yang mendominasi dan tanamkan pada karakter fiksimu. Selanjutnya kembangkan.

2). Diksi
Diksi berperan penting dalam pengenalan tokoh. Dengan diksi yang ringan yang santai, pembaca akan mudang mengenal betul karakter ciptaanmu. Misal:

Selama jam pelajaran berlangsung, Rian sama sekali tidak memperhatikan dosen yang mengajar. Dengan handphone barunya, ia malah sibuk foto selfie dan lalu ia unggah ke facebook, twitter, dan juga instagram.

***

Di situ, tokoh Rian bisa dibilang "kelewat narsis" dan lebih mementingkan eksistensinya di kalangan wanita.

3). Perantara
Mengembangakan karakter bisa juga lewat perantara, tidak juga ditulis langsung melalui deskripsi atau dialog karakter tersebut. Misal:

"Kemaren gue ngeliat Brian jalan sama cewek lain. Mesraaaaa bangeett!!" kata Gea.

Santi mengernyitkan dahinya. "Ah, masa sih?! Berani-beraninya dia main di belakang gue!"

***

Karakter Brian terkenal sebagai cowok playboy di sini, seperti yang dikatakan oleh Gea. Dan Gea akan terkenal sebagai penggosip di antara teman-temannya. Nama 'Brian' memang cocok untuk itu, dan Gea juga tepat. Btw, maap ya yang punya nama Brian dan Gea :p

4). Tak Langsung
Ada cara lain, yaitu tak langsung. Jika dalam dunia nyata, perasaan ini hanya akan kamu pendam dalam hati. Contoh:

Dari belakang, bahu Dian tiba-tiba ditabrak oleh Karina hingga dagangannya jatuh berserakan di atas tanah. Karina sengaja melakukannya, bahkan, dengan tega Karina malah menertawai Dian yang tak bisa jualan hari ini.

***

Selanjutnya udah tau, kan?
Nama Dian cocok untuk wanita bersifat penyabar, jadi ia akan diam saja dan tak akan melawan Karina yang nyebelin. 

Cukup mudah, bukan?

5). Dialog
Ini yang mudah. Lewat lisan yang diucapkan temanmu dan juga gaya bicaranya, maka kamu akan mudah mengenali sifat temanmu. Misal:

"Don, besok anterin gue ke Bang Bonar, yuk? Gue males kalo sendiri," pinta Tio.

"Ogah ah! Lu aja sendiri!"

***

Penolakan yang "agak halus" dilakukan oleh tokoh Doni di sini. Tokoh Doni bisa dinilai pemalas pada temannya.

Andai ia menjawab, "Ngapain lu ngajak gue? Lo kira gue tukang ojek, hah?!", maka Doni akan terbilang + acuh.

Kesimpulan:
- Ambil minimal 3 sifat pribadi/teman untuk dijadikan sifat karakter fiksimu.
- Selipkan sifat karekter sepintar mungkin. Kamu harus jeli untuk menemukan tempat dan waktunya.
- Jangan membuat karakter bersifat labil yang punya sifat kadang senang, diam, lalu nangis. Ya, kecuali dia gila.
- Fokus dan disiplin pada sifat yang sudah kamu tentukan, jangan nyeleneh dan tidak tepat sasaran, atau karaktermu akan hancur karena kecerobohanmu sendiri.
- Sesuaikan nama dan sifatnya. Jangan sampai nama Rambo tapi dia pecundang.

Quotes dari saya:
"Pengembangan karakter harus dijiwai dan dikhayati oleh pengarangnya sendiri." 

Salam menulis! 
wink emoticon

0 komentar:

Posting Komentar